Wayang Gunungan atau Kayon


✔ Wayang Gunungan atau Kayon

G
unungan dalam wayang biasa (Wayang Kulit Jawa) juga disebut kayon, yaitu salah satu unsur yang mendukung pergelaran wayang. Dalam gunungan terdapat ornamen yang sangat unik dan makna yang dalam. Disebut gunungan karena berbentuk segitiga, seperti gunung. Disebut kayon, semula berasal dari bahasa arab “chayu” yang berarti hidup.

Gunungan atau kayon merupakan pusat perkerilan yang diartikan sebagai lambang bahwa pada awal mulanya sebelum ada kelahiran, pertama kali yang ada adalah kayu (hidup), yang dimaksudkan sebelum Bapak Adam lahir ke bumi yang ada hanyalah pohon dan binatang – binatang buas.

Dalam ornamen gunungan di dalamnya terdapat berbagai lukisan sebagai berikut :
  1. Rumah dengan pintu tertutup
  2. Ular atau naga
  3. Rusa berekor
  4. Ayam di atas pohon / ayam alas
  5. Kera / monyet
  6. Banteng
  7. Singa / harimau
  8. Burung
  9. Kepala raksasa
  10. Dua raksasa bermulut lebar dan bersayap garuda
  11. Bejana berbentuk bunga padma
WAYANG GUNUNGAN (kayon)
Dalam gunungan itu memiliki makna yang erat hubungannya dengan kehidupan manusia, makna dari masing – masing lukisan adalah sebagai berikut :
  1. Pintu gerbang
    Pintu gerbang melambangkan jalan masuk ke dalam alam gelap, yang merupakan batas antara alam terang (dunia fana) dengan alam gelap (alam baka / akherat) yang sering disebut juga kerajaan maut. Di alam baka segala sesuatunya diterima sebagai hal yang bernilai tinggi akan kemanfaatannya. Semua yang ada di sekitarnya dalam keadaan sangat subur dan makmur. Segala kehidupan di alam baka semua diliputi rasa tenang dan tentram. Makna tersebut dapat dilihat juga dalam cerita Dewa Ruci, yaitu sewaktu Bima masuk di dalam tubuh Dewi Ruci. Dilukiskan bahwa waktu Bima berada di dalam tubuh Dewa Ruci, seperti memasuki alam gelap, semua perasaan tertutup tiada merasakan sesuatu. Dalam suasana demikian itu, seolah – olah berada dalam kerajaan maut. Dalam keadaan gelap tersebut kemudian nampak bercahaya, tetapi tanpa penyinaran, sehingga banyak jalan menuju ke segala arah tanpa ada ujung pangkalnya. Hal yang demikian menggambarkan adanya petunjuk dari Sang Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Petunjuk / jalan yang diberikan oleh Tuhan tersebut juga tidak jelas mana yang benar dan mana yang salah. Kakayon itu diartikan sebagai lambang suatu tempat atau sumber hidup dan kehidupan dengan sifat baik dan buruk serta berbahaya. Kayon merupakan lambang atau gelanggang perjuangan semua sifat.
  2. Ular atau naga
    Ular atau naga diartikan sebagai lambang sejatining urip, menggambarkan betapa sulitnya jalan berliku – liku yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.
  3. Rusa
    Rusa yang berekor yang sering disebut komodo adalah binatang aneh yang diartikan sebagai lambang kemauan hidup yang bermacam – macam tanpa mempertimbangkan segi untung ruginya, hanya memburu kesenangan.
  4. Ayam di atas pohon
    melambangkan suatu tantangan hidup yang akan datang. Waktu fajar menyingsing selalu ditandai ayam berkokok. Suatu pertanda di hari esok penuh dengan tantangan kehidupan.
  5. Kera / monyet
    melambangkan ketangkasan dalam kehidupan yang belum tentu menjamin terkabulnya suatu keinginan dan merupakan binatang yang dapat menampilkan keuletan dalam menempuh kehidupan.
  6. Banteng
    melambangkan watak atau pendirian yang jujur, kuat, tidak / pantang menyerah demi tujuan yang suci.
  7. Singa / harimau
    adalah suatu lambang keindahan yang disertai gengsi atau kewibawaan dan juga tangguh dalam menghadapi lawannya.
  8. Burung
    Burung melambangkan suatu kesenangan dan lambang ketentuan. Suara burung di fajar menyingsing merupakan pertanda ketentuan di hari esok.
  9. Kepala raksasa
    Kepala raksasa melambangkan kewaspadaan dalam menempuh jalan menuju kesempurnaan hidup. Dalam pewayangan tokoh ini ditampilkan sebagai penguasa hutan rimba. Dia adalah Batara Kala, dewa yang berkuasa atas keadaan sakit dan mati. Hutan rimba adalah tempat menempa tokoh ksatria dalam mencapai tingkat kesempurnaan hidup.
  10. Dua raksasa
    Dua raksasa bermulut lebar dan bersayap garuda yang disebut bledegan adalah lambang penguasa empat nafsu, yaitu mutmainah, supiah, aluamah, dan amarah.
  11. Bejana
    Bejana berbentuk bunga padma yang terletak di pucuk pohon, berisikan air suci. Air suci adalah air kehidupan yang diberikan oleh Sang Pencipta. Bagi yang memperoleh air tersebut dapat menyucikan hidupnya dan akan sempurnalah hidupnya.
D
ari uraian makna yang ada maka jelas bahwa lukisan yang ada pada gunungan mengandung makna filosofis dan mistik. Gunungan melambangkan pusat seluruh kehidupan, yang berarti lambang Ketuhanan. Sedangkan kayon adalah lambang permulaan hidup yang menjelma di dalam dan di atas kerajaan maut.

Note : Makna/Arti dari Wayang Gunungan ini tidaklah selalu sama dari setiap narasumber, dan dari sini kita serahkan semuanya kepada pembaca. Disini saya selaku penulis sebelum dan sesudahnya minta maaf, apabila ada kekeliruan dan kekurangan yang sama sekali tidak sengaja saya lakukan.
source : artikel dan gambar dari google
PLAY PUISI
small rss seocips Tolong Jaga Dia
Widget by Dewi Stevany